Keutamaan bangun di 1/3 malam terakhir dan Qiyamullail (Sholat Malam)
Firman Alloh Ta'ala,
قُمِ اللَّيْلَ إِلاَّ قَلِيلاً نِصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلاً
“Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.” (QS. Al Muzzamil: 2-3).
Alloh Ta’ala berfirman:
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا
“Lambung-lambung mereka jauh dari pembaringan, karena mereka berdoa kepada Robb mereka dalam keadaan takut dan berharap kepada-Nya.” (QS. As-Sajadah: 16)
Alloh Ta’ala berfirman:
كَانُوا قَلِيلاً مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ. وَبِالأَسْحَارِهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohon ampunan di waktu sahur (menjelang fajar).” (QS. Adz-Dzariyat: 17-18)
Dari Abu Huroiroh, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَتَنَزَّلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ
يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ ، مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ ، وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Robb kita tabaroka wa ta’ala turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berkata: ‘Siapa yang berdoa pada-Ku, aku akan memperkenankan doanya. Siapa yang meminta pada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan siapa yang meminta ampun pada-Ku, pasti akan Ku-ampuni’.” (HR. Bukhori no. 6321 dan Muslim no. 758).
Dari Abu Huroiroh rodhiallohu anhu dia berkata: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
“Seutama-utama puasa setelah romadhon adalah puasa di bulan Muharrom, dan seutama-utama sholat sesudah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim no. 1163)
Dari Abu Said Al Khudri dan Abu Huroiroh rodhiallohu anhuma mereka berkata: Rosululloh shollalloahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ اسْتَيْقَظَ مِنْ اللَّيْلِ وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّيَا رَكْعَتَيْنِ جَمِيعًا كُتِبَا
مِنْ الذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ
“Barangsiapa yang bangun malam dan membangunkan istrinya kemudian mereka berdua melaksanakan sholat dua rokaat secara bersama, maka mereka berdua akan digolongkan ke dalam lelaki-lelaki dan wanita-wanita yang banyak berzikir kepada Alloh.” (HR. Abu Daud no. 1309, Ibnu Majah no. 1335, dan dishohihkan Al-Albani)
Dari Abu Huroiroh rodhiallohu anhu dia berkata: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ
كُلَّ عُقْدَةٍ: عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ. فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ
فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ
وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ
“Setan mengikat tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur dengan tiga tali ikatan, dimana pada tiap ikatan tersebut dia meletakkan godaan, “Kamu mempunyai malam yang sangat panjang maka tidurlah dengan nyenyak.” Jika dia bangun dan mengingat Alloh maka lepaslah satu tali ikatan, jika dia berwudhu maka lepaslah tali yang lainnya, dan jika dia mendirikan sholat maka lepaslah seluruh tali ikatannya sehingga pada pagi harinya dia akan merasakan semangat dan kesegaran yang menenteramkan jiwa. Namun bila dia tidak melakukan itu, maka pagi harinya jiwanya menjadi jelek dan menjadi malas beraktifitas.” (HR. Bukhori no. 1142 dan Muslim no. 776)
Dari Jabir bin Abdillah dia berkata: Saya mendengar Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا
وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
“Sesungguhnya di waktu malam terdapat suatu saat, tidaklah seorang muslim mendapati saat itu, lalu dia memohon kebaikan kepada Alloh ‘azza wajalla baik kebaikan dunia maupun akhirot, kecuali Alloh akan memperkenankannya. Demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. Muslim no. 757)
Setelah mengingat beberapa kefadholan (keutamaan) bangun malam, jika tertarik untuk menghobikan sholat malam namun sulit untuk bangun malam. Berikut ini ada beberapa tips secara umum yang insya Alloh bisa membantu kita lebih mudah untuk bangun di sepertiga malam akhir dan melaksanakan sholat sunnah tahajud.
1. Biasakan tidur di awal waktu beberapa saat setelah sholat isya', jangan bergadang untuk hal-hal yang tidak penting, yang akhirnya hanya akan membuat mata kita jadi terlampau lelah dan mengantuk untuk bangun di sepertiga malam.
2. Bersungguh-sungguh mengamalkan adab-adab sebelum tidur. Biasakan berwudhu, sholat sunnah, berdzikir dan berdoa sebelum tidur. Jangan tidur dalam keadaan berhadats (terutama hadats besar), karena hal ini akan menimbulkan kemalasan di waktu bangun malam.
3. Janganlah paranoid dan menganggap bahwa bangun di sepertiga malam untuk melakukan sholat tahajud itu sebagai pekerjaan yang berat. Karena pemikiran semacam itu akan berpengaruh pada niat dan kekuatan kita untuk merealisasikan niat tersebut (dapat melemahkan niat dan tekad untuk melakukan sholat tahajud).
4. Senantiasa menjaga keikhlasan ketika berniat untuk bangun malam dan melakukan sholat tahjud. Dengan niat yang ikhlas, insya Alloh akan meringankan pekerjaan yang semula tampak berat.
5. Cobalah untuk mengenali dan menyesuaikan waktu tidur masing-masing. Bila kita telah tahu berapa standar waktu tidur kita masing-masing, maka kita akan dapat menentukan jam berapakah kita harus mulai tidur, sehingga kita akan bangun tepat di sepertiga malam. Jika memang ada tugas yang harus diselesaikan dan dibawa pada hari esok, lebih baik dikerjakan selepas melaksanakan sholat tahajud, jangan dikerjakan pada waktu malam (sebelum tidur) yang memakan waktu hingga larut malam dan akhirnya akan membuat kita tidak dapat bangun di sepertiga malam akhir (kesiangan).
6. Jika memungkinkan, jangan lupa untuk melakukan tidur siang. Dengan tidur siang, insya Alloh akan membuat kita lebih kuat untuk bangun di sepertiga malam akhir dan melakukan sholat sunnah tahajud.
7. Jangan lupa untuk tahap awal supaya memasang alarm, dan letakkan alarm tersebut di tempat yang jauh dari jangkauan tangan namun tetap dapat terdengar dengan jelas (keras) oleh telinga. Dengan demikian, mau atau tidak mau kita akan bangkit dari tempat tidur untuk mematikannya manakala alarm tersebut berbunyi.
8. Kita bisa membarokahkan program tahajud missedcall dengan dulur2 kita. Buatlah jadwal berkelanjutan yang telah disepakati bersama untuk mengatur siapa-siapa yang mendapatkan jatah untuk membangunkan. :)
9. Programlah semua aktivitas kita di siang hari dengan seefisien dan seefektif mungkin, sehingga malamnya tidak terlalu kelelahan untuk bangun di sepertiga malam untuk melakukan sholat tahajud. Hindari kegiatan-kegiatan yang tidak terlalu penting, yang akan menguras stamina kita.
10. Tanamkanlah kesadaran bahwa kita memiliki kebutuhan jasmani dan ruhani yang harus anda penuhi keduanya dengan seimbang, tidak berat sebelah.
11. Motivasi diri kita untuk bangun malam dengan cara mngaji bab dalil2nya dan mengingat betapa besar kefadholan yang terdapat di dalam sholat tahajud.
12. Tanamkan rasa rindu untuk senantiasa bermunajat pada Alloh azza wa jalla.
13. Hindari pelanggaran. Karena, pelanggaran2 adalah sumber lemahnya kadar iman dan ibadah kita kepada Alloh azza wa jalla.
14. Janganlah makan malam terlampau kenyang, karena perut yang kenyang akan memberikan efek mengantuk dan malas.
15. Bagi yang telah berkeluarga, dapat membuat kesepakatan dengan anak dan isteri berupa program sholat tahajud bersama, misalnya setiap tiga kali dalam sepekan keluarga wajib melakukan sholat tahajud bersama.
16. Jangan lupa untuk senantiasa berdoa dan memohon kepada Alloh Subhanahu wa ta’alaa agar diberikan kemudahan untuk bangun malam dan melakukan sholat tahajud dengan ikhlas dan khusyuk karna Alloh.
17. Untuk memantapkan kedisiplinan diri, dapat melakukan program “self-punishment” bagi diri sendiri, manakala kesiangan atau lupa tidak melaksanakan sholat tahajud. Tentunya, “self-punishment” ini haruslah bersifat mendidik dan tidak terlalu keras. Ketika lupa atau kesiangan sehingga tidak melakukan sholat tahajud, dapat menghukum diri misalnya harus membaca Al Quran sebanyak 2 juz di hari esoknya. 2 juz tersebut dapat dibaca per lima lembar setiap setelah melakukan sholat fardhu, dan lain2.
Tentu saja tips2 ini tidak mengikat dan akan menyesuaikan keadaan nafsi2 kita, karna tentunya kitalah yang lebih tau tentang keseharian kita.
Moga manfaat dan barokah. Aamiin.
Amin....
BalasHapus